Jumat, 04 Agustus 2017

Fadli Zon, Jokowi Mencari RUU Terorisme Selesai Mengatakan Tidak Banyak Membuat Mencari


Fadli Zon, Jokowi Mencari RUU Terorisme Selesai Mengatakan Tidak Banyak Membuat Mencari

Setelah polisi bersama dengan 11 warga sipil lainnya terluka hanya orang-orang yang duduk di kursi perwakilan yang dihormati Senayan. Juga,
Fadli Zon juga mengatakan bahwa dia tidak memerlukan hukum yang disalahgunakan sebagai alat kekuasaan dan instrumen oleh pemerintah Jokowi untuk menahan
some one. Bagaimana bisa ada agen orang yang mendapat kompensasi dari uang orang tapi tidak mempertahankan nyawa mereka dengan mencari
Masalah dengan pihak berwenang? Meskipun Revisi Panja tentang Legislasi berjumlah 15 tahun 2003 tentang Terorisme telah disepakati oleh
Dewan Perwakilan Rakyat memasukkan kekuasaan TNI dari RUU Terorisme, namun bersama dengan suara Fintli Zon di
Urusan penting ini mengungkapkan bahwa Fadli Zon adalah parasit dari negara yang terus merongrong yurisdiksi mereka.
Otoritas. Sementara UU Pemberantasan Terorisme adalah kelompok lemah memiliki jaringan yang luas dan kuat dengan intensitas finansial. Apa
Pekerjaan wakil rakyat selama ini? Tugasnya hanya menggeliat melawan pemerintah, meski dia dibayar a
Gaji termasuk tunjangan yang dibayar dari uang rakyat. Membuat tagihan panjang karena komponen TNI akan disertakan dalam satu
Dari pos tersebut Sepertinya mereka takut TNI akan menyalahgunakan wewenang mereka. Selain Wiranto, Presiden Jokowi mendesak itu
Undang-Undang Terorisme yang Direvisi telah selesai, namun apa yang dikatakan Fadli Zon? Katanya seperti membuat kerajinan tangan,
Menyelesaikan Revisi UU Terorisme tidak. Alasan utama RUU Terorisme Pansus ini telah membicarakan beberapa hal.
Belajar dalam kesalahan tindakan teroris di Terminal Kampung Melayu, Presiden Jokowi telah memerintahkan pencarian dan pengejaran.
Ke akar karena target Teroris saat ini tidak lagi menargetkan kafir neraka neraka (berdasarkan
Versi mereka), namun target mereka adalah perangkat keamanan. Jawabannya benar-benar seperti itu, cara jawaban yang tidak
Mewakili orang-orang Teroris telah menggeledah Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahkan masih sempai-simpati Ryanair melawan
otoritas. Keberadaan individu diselimuti dengan kerajinan tangan. Bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu benar-benar mengangguk
Untuk tindakan pembalasan terhadap pasukan keamanan sejak Densus 88 mengalahkan beberapa rekan kerja. Sejak Wiranto
Meminta DPR dengan melibatkan sebagian TNI kepada anggota dan pimpinan Terorisme Panja, kepada
Segera selesaikan penataan UU tersebut. Tapi dari uang rakyat, Taunya hanya makan upah buta karena menganggur
Fungsinya, oleh karena itu selalu ada kesulitan yang menghalangi. "Saya secara konsisten meminta hal ini untuk dipecahkan. Saya bertemu
Beberapa kali di kediaman resmi, dengan Panja. Saya mengklarifikasi masalah ini. Tapi sampai diskusi (di DPR) agak
Lamban, "kata Wiranto. Sudah tahan dicurigai karena aksi teroris tapi pekerjaannya Fadli Zon hanya nostalgia dan bergoyang.
Melawan pemerintah Yang harus ditunggu salah satu keluarganya untuk menjadi korban terorisme, matanya terbuka lebar dan terbangun darinya
Mimpi yang diperpanjang "Perundang-undangannya tidak seperti membuat kerajinan tangan, tapi memang memerlukan pemeriksaan yang membutuhkan
Script beranotasi. Filosofi macam apa, karena kalau di hukum, dia mengorbit seluruh warga negara Indonesia, "kata Fadli Zon Ryanair.
Tidak ada hal seperti itu daripada pihak berwenang. Ini menyangkut gaya hidup individu dan kedaulatan bangsa. Tidak
Perlu diperdebatkan Fadli Zon tidak mengerti bahwa dalam menghadapi organisasi teroris harus dengan kekuatan total
Memobilisasi semua komponen menjadikannya Parlemen, Polisi, TNI, dan juga unsur masyarakat. Hal ini membutuhkan kekuatan untuk menekan mereka sejak saat itu
Terorisme adalah musuh bangsa. Penundaan RUU ini di Rumah Terorisme tentang Pemberantasan Dewan Perwakilan Rakyat.
Padahal kejadian bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu merupakan kegiatan yang berbahaya karena tujuan mereka adalah
Perangkat keamanan Meski telah dibuktikan membasmi teroris di Poso yang melibatkan TNI. Sebelum tidak ditinggalkan
Para prajurit TNI yang pemberani menghancurkan kelompok Poso. Mereka telah ditinggalkan, dibantai, hancur, rusak, termasuk teroris
Frontman Poso, Santoso, yang telah dibunuh oleh amunisi hidup dari moncong prajurit TNI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar