Minggu, 19 November 2017

Kerajinan Gembol, Bahan Baku Menjadi Ancaman


Kerajinan Gembol, Bahan Baku Menjadi Ancaman

Bahan baku tersedia dari kawasan hutan di Bojonegoro, Tuban, Blora, dan bagian Ngawi dan Madiun. "Ini melalui
lembaga masyarakat hutan desa (LMDH) yang merupakan pasangan Perhutani, "jelas Karno, yang berjanji akan memasarkan produknya.
ke Sulawesi dan Kalimantan. Selain bahan baku, Yuli menyatakan, pengolahan jati gembol masih cukup mudah di Bojonegoro.
Seharusnya, menurut dia, prosedurnya bisa dibuat untuk menciptakan nilai. "Dalam jangka panjang, kami akan mengantarkan perajin, jadi
Nilai seni juga muncul, "kata Yuli." Dalam dua dekade terakhir, bahan baku Jati gembol sudah berkurang, "jelas Karno,
32, juga perajin di Desa Geneng, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, Jawa Timur pada hari Jumat siang, 10 Oktober 2014.
Desa ini terkenal dengan kerajinan kerajinan rumah industri gembol. Ketua Asosiasi Perajin Limbah Akar Bojonegoro Yuli Winarno
juga menyatakan bahwa kerajinan gembol menembus pasar luar negeri dan tetap menjadi luar biasa. Namun, kata Yuli, proses ekspor
Bukan dari Bojonegoro, tapi melalui eksportir dari Semarang, Surabaya dan Bali. Bojonegoro - Produksi berbagai kerajinan tangan
Dari gembol terancam karena akses terhadap bahan baku menipis. Padahal kerajinan dari bahan utama pohon jati ini
cukup populer dan pasarnya terbuka untuk Eropa. Karno mengatakan, dia dan pengrajin menemukan bahan gembol di pohon jati sebelumnya
yang tetap berakar. Di akar jati dari hutan, pasar Desa Geneng dan beberapa desa lainnya di Margomulyo dan
Ngraho telah berbaris selama ini. (Baca: Kerajinan Gembol, Satu Desa Bisa Mencetak Omzet Miliar Rupiah)Baca juga: pusat plakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar