Minggu, 17 September 2017

Transaksi Kerajinan Tangan di Indonesia Fair Canberra Mencapai Hampir Rp 700 Juta


Transaksi Kerajinan Tangan di Indonesia Fair Canberra Mencapai Hampir Rp 700 Juta

Para pembeli dan investor menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Indonesia Fair dan percaya bahwa Pemerintah Indonesia
Indonesia serius menciptakan iklim bagi pengusaha melalui program one stop service. Hal ini disampaikan oleh David Lucido dari
Pelabuhan Nasional Australia. "Makanan Indonesia sangat populer di kalangan orang Australia, dan kami menyajikannya secara higienis dan selera,"
kata Yetty Daly, pengusaha restoran Indo Cafe yang telah tinggal dan mengoperasikan perusahaan kuliner asal Australia selama 40 tahun. Timur
Paviliun Jawa yang menawarkan tas Huraira (KBRI Canberra) Indonesia Fair dapat dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya
dari 200 anggota kelompok seni dari beberapa daerah di Indonesia dan juga pertunjukan Indonesian Idol Husein Idol 2014 dan
gitaris ternama Balawan "The Magic Finger". Selain itu, ada juga rak makanan dengan sejumlah makanan Indonesia
yang menjadi favorit orang Australia seperti sate ayam, sup ayam, nasi goreng, mie goreng, dan aneka kue seperti
kue nastar, biskuit salju, sus kue, es dicampur, lumpia, risol dan jenis kue lainnya. "Selain itu, orang Australia
masyarakat mulai menyukai makanan Indonesia dan aneka produk kerajinan seperti perhiasan dan batik, "tandas Duta Besar Nadjib.
Petualangan lain dari Lintang, pemilik bisnis batik dengan merek 'Batik Sari Kenongo' dari Sidoarjo. "Saya bisa pembeli dari
Australia dan mereka akan datang ke Sidoarjo meninjau lokasi bisnis batik, "jelas Lintang." Masyarakat Australia sangat
Rasa ingin tahu yang tinggi tentang berbagai tujuan wisata di Indonesia, "kata Duta Besar RI ke Australia,
Nadjib Riphat Kesoema. Selama 2 hari membawa Fairtransactions dari semua tribun mencapai Rp 700 juta dengan
Transaksi tersebut berasal dari penjualan makanan dan minuman yang mencapai lebih dari Rp 150 juta. Paviliun Jawa Timur yang menawarkan tas Huraira (KBRI
Canberra) Sepanjang promosi acara seperti Indonesian Fair, diantisipasi bahwa hubungan antara Indonesia dan Indonesia
Australia akan lebih dekat dan kedekatan antara kedua negara lebih tinggi, serta tujuan Indonesia Beyond Bali
semakin dikenal di Australia. Selain diseminasi informasi berbagai destinasi wisata di Jawa Timur, Lampung,
Banten, Malang dan Bandung, berbagai UKM yang ikut serta dalam Pameran Indonesia juga memamerkan dan memasarkan sejumlah tipikal
produk dari negara, termasuk perhiasan dari mutiara dan batu, batik tulis dan berbagai macam produk batik sejenis
tas tangan, taplak meja dan atasan, kerudung dan pakaian muslim, produk dekoratif dari minyak jojoba, java, tenun dan ulos, khas
dan tas budaya dan makanan seperti kerupuk singkong dan keripik. Pengusaha menengah dan kecil Indonesia yang ikut serta
Indonesia Fair di Canberra. (Foto: KBRI Canberra) Menurut rilis yang diterima oleh ABC Australia Plus
Indonesia, tujuan Pekan Raya Indonesia adalah untuk memfasilitasi perhatian masyarakat Australia yang haus akan
Info dan produk wisata indonesia dan kulinari Nusantara. Tindakan Indonesia Fair mendorong UKM untuk memperluas pasar di Australia.
"Saya mendapatkan calon pembeli dari Australia dan Amerika. Mereka tertarik untuk membuat pesanan besar dari produk tas saya," kata SME
pebisnis Siti Huraira dari Surabaya yang memamerkan tas rotan dengan merek 'Huraira Leather Bag'. Indonesia kecil dan menengah
pengusaha yang bergerak di Indonesia Fair di Canberra. Pameran Indonesia diselenggarakan oleh KBRI Canberra dan Canberra
diikuti oleh lebih dari 20 usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia serta banyak negara bagian dan kota / kabupaten seperti
Jawa Timur, Lampung, Banten, Batu Malang dan Bandung. Seluruh nilai perdagangan mencapai Indonesia Fair 2015 selama 2 minggu di
Canberra, tercatat hampir Rp 700 juta. Indonesia Fair 2015 yang berlangsung pada 14 dan 15 November 2015 di tingkat Nasional
Convention Centre Canberra telah terlihat oleh hampir 5.000 orang, keduanya tinggal di Canberra dan tiba langsung di Sydney dan Sydney
Melbourne. Jakarta -Baca juga: pusat plakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar