Senin, 21 Agustus 2017

Kerajinan Belajar Lewat Youtube, Pemuda Ini Bikin Miniatur Terbuat dari Lidi


Kerajinan Belajar Lewat Youtube, Pemuda Ini Bikin Miniatur Terbuat dari Lidi

Arif biasanya mengambil untuk melengkapi sepeda yang miniatur. Dia bekerja di tempat tinggalnya di miniaturnya. Saat ini Arif telah menghasilkan
15 miniatur Arif Prasetya, warga Dargo Dalam, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang berjanji akan belajar membuat kerajinan.
"Saya rajin membuka Youtube dan Google bagaimana cara membuatnya, setelah itu saya berlatih," katanya, Minggu (16/10). Kepala Karang
Taruna, Kecamatan Semarang Timur, Agung Setiawan mengatakan bahwa Arif sering mendapat permintaan untuk membuat miniatur dari tempur Semarang
Ikon seperti Tugu Muda dan Lawang sewu. "Arif malah sering mendapat perintah yang lebih rumit," jelasnya. KUDUS- Memanfaatkan tiang,
Arif Yuni Prasetya (19) memproduksi kerajinan sepeda miniatur dan juga Eifel Tower. Karya Arif dipamerkan di Semarang
Acara Jateng Festival Semarang dan juga Hari Ulang Tahun ke-56 Karang Taruna di Balai Kota Semarang, Minggu (16/10). Arif adalah
Saat ini bekerja untuk perusahaan pembangun di Jalan Pahlawan, Kota Semarang. Di tengah hidupnya, dia juga meluangkan waktu. Itu
Kesulitan yang dihadapi adalah saat membuat miniatur seketat mungkin. "Sebisa mungkin sesuaikan dengan yang asli
Bentuknya, "katanya. Berdasarkan dia, instruksi dilakukan untuk menargetkan remaja yang putus sekolah dan menganggur. (Tribunjateng / /
Rahdyan trijoko pamungkas) Dia menjelaskan kemampuannya ditransmisikan ke adiknya. Selain itu, ia ingin mengirimkan ke semua
Tertarik remaja Karang Taruna muda. Agung menyatakan Karang Taruna tempat tinggalnya belum mengadakan pelatihan apapun. Selama kerajinan ini adalah
Diproduksi oleh setiap orang. Oleh karena itu latihan kerajinan akan dipegang olehnya. Dia mengatakan saat ini Kecamatan Karang Taruna di seluruh Timur
Semarang mencoba memberdayakan pemuda masa kecil. Pemberdayaan adalah pada jenis membuat t-shirt praktek. Temukan lebih banyak lagiBaca juga: map raport

Tidak ada komentar:

Posting Komentar